Banda Aceh – Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) serta Anak Jalanan merupakan sebuah persoalan sosial yang terjadi di kota-kota, baik kota besar maupun kota yang sedang berkembang. Persoalan ini juga terjadi di Kota Banda Aceh.
Gepeng dan Anak Jalanan bahkan semakin bertambah jumlahnya diwaktu-waktu tertentu. Gepeng dan Anak Jalanan kadang bisa menjamur di sudut-sudut kota, bisa di warung-warung kopi, cafe, restoran hingga persimpangan jalan.
Kondisi ini, selain meresahkan warga juga mengancam keselamatan Gepeng itu sendiri, karena kerap menjalankan aksinya di keramaian jalan. Parahnya, Gepeng yang beroperasi di simpang-simpang ada yang mengikutsertakan anak dibawah umur, seperti balita.
Karenanya, Dinas Sosial Kota Banda Aceh mengajak warga Kota ikut berperan aktif mengatasi persoalan Gepeng dan Anak Jalanan di Banda Aceh.
Kepala Dinas Sosial kota Banda Aceh Drs Muzakir melalui sekretaris Dinas, Dody Haikal S STP, Senin (12/11/2018) kepada media ini mengatakan pengentasan Gepeng di Banda Aceh harus dilakukan secara bersama-sama.
“Kita minta warga ikut berperan aktif, caranya bisa dilaporkan ke petugas untuk kemudian ditertibkan,” kata Dody.
Selain itu, lanjutnya, warga juga bisa berperan dengan tidak melayani mereka ketika beroperasi di simpang-simpang jalan atau cafe-cafe.
“Cara ini juga bagian dari partisipasi kita. Dengan mengabaikan mereka maka akan membuat mereka berpikir untuk tidak mengemis lagi karena tidak mendapatkan penghasilan maksimal dari profesinya,”.
Katanya, mengabaikan Pengemis dengan tidak memberikan uang merupakan tindakan bijak. Menurutnya, ada cara lain yang lebih bermartabat ketimbang memberikan uang di simpang-simpang jalan.
“Kalau kita memang sayang kepada mereka, ada cara lain yang lebih bijak, misalnya memilih menyumbang uang kita ke lembaga-lembaga sosial. Lembaga ini nantinya yang akan melakukan pembinaan terhadap mereka. Ini jauh lebih bermartabat,” lanjut Dody.
Dody juga mengungkapkan, Pemko Banda Aceh melalui Dinas Sosial Kota Banda Aceh juga memiliki program-program terhadap pembinaan Gepeng dan Anak Jalanan.
“Ketika kita tertibkan, mereka kita karantina dan dibina. Ada juga kita berikan pelatihan ketrampilan agar mereka memiliki skill dan bisa mandiri,” ungkapnya.